Holla gais! Ketika kita mulai mempunyai pendapatan dari gaji, freelancing, bisnis, reseller, atau apapun itu yang bisa mendapatkan income, pasti kamu akan mulai berpikir:
“ setelah bayar kebutuhan dan kewajiban, apakah semuanya memang seharusnya dihabisin?”
“ kalau gak dihabisin, enaknya diapain ya?”
Kita pasti sering dibilangin orang tua, kalau mau apapun itu harus cari uang dan nabung untuk beli sesuatu yang kita mau.
Nah, banyak orang yang berpikir seperti, “nabung ntar aja deh masih banyak yang mau banyak dibeli”, kalau istilahnya sekarang itu YOLO (You Only Live Once), Faktor utama Pemenuhan gaya hidup adalah yang menjadikan generasi muda masih kesulitan dalam mengatur keuangan, dan lain-lain. Tetapi, ada baiknya kita menyisihkan Sebagian pendapatan kita di awal bulan untuk menabung atau investasi.
Nah, Keuangan yang matang perlu perencanaan sejak dini. Lebih baik menabung atau investasi ya? Bedanya apa sih? Apa sih investasi? Kenapa perlu investasi? Apakah harus salah satu?
Menabung Vs Investasi
Menabung adalah kegiatan menyimpan uang untuk kebutuhan jangka pendek yang bisa dicairkan atau di ambil kapan pun.
Investasi adalah kegiatan mengembangkan uang yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Karena memiliki keuntungan yang lebih, bisa didapat dengan investasi yang tepat dan bijak pastinya.
Kenapa dengan investasi duitnya bisa bertambah? Karena, adanya kenaikan nilai dari instrumen keuangan tersebut. Misalnya nih, kamu investasi emas 5 tahun lalu, pas kamu beli harga per gramnya Rp500,000, sekarang udah sekitar Rp900,000. Mungkin berat emas yang kamu punya sama, hanya 1 gram. Tapi nilai tukarnya udah naik jadi 900 ribu dan berarti kamu udah untung 400 ribu, kan? Kira-kira seperti itulah kenapa uang bisa bertambah dengan investasi.
Bukannya nabung aja udah cukup ya?
Karena kenyataannya, kenaikan biaya-biaya per tahun itu lebih besar dari bunga yang kita dapat. Dengan hanya tabungan konvensional, inflasi (kenaikan harga) di Indonesia itu secara rata-rata 3% per tahun.
Tapi dilihat lagi untuk hal-hal yg lebih detail misalnya biaya pendidikan, biaya asuransi kesehatan, kenaikan harganya bisa sampai 10-15% per tahun. Nah, makanya akan susah kalau kamu cuma menabung dengan bunga 3%.
Tapi gak ada salahnya juga kita mulai menyisihkan sebagian dana kita untuk investasi, dengan harapan bisa dapat imbal hasil yg lebih besar.
Perbedaan Menabung Vs Investasi
Menabung
1. Menyimpan uang untuk kebutuhan/tujuan jangka pendek maupun darurat
2. Dapat dicairkan atau diambil kapan saja
3. Keuntungan yang didapat lebih rendah
4. Resiko kerugian rendah
5. Jenis tabungan bank
Investasi
1. Mengembangkan uang yag dimiliki untuk mendapatkan keuntungan lebih
2. Ada jangka waktu untuk mencairkan dana
3. Keuntungan yang didapat lebih tinggi
4. Resiko kerugian tinggi
5. Jenis emas, saham, obligasi, surat berharga, deposito, dan reksa dana, sukuk ritel, P2P (peer-to-peer lending)
Nah, sekarang sudah paham mengenai apa perbedaan Menabung Vs Investasi
Baca Juga : Tips Menabung Efektif di Tengah Krisis Pandemi
Investasi Perlu direncanakan sejak dini
Tantangan utama anak muda di usia 20an untuk masalah keuangan adalah bagaimana cara mengeluarkannya untuk spending pengalaman baru, dibandingan saving untuk keperluan jangka Panjang.
Usia 20an dimana usia transisi dari remaja ke dewasa, dimana kita punya otoritas penuh terhadap diri sendiri, punya pekerjaan dan bisa menafkahkan diri sendiri, belum ada tanggungan atau cicilan dan mau menikmati hasil usaha kerja dengan senang-senang serta membeli pengalam baru.
"If you don't find a way to make money while you sleep, you will work until you die."kata Warren Buffett.
Salah satu alasan kita berinvestasi sejak dini adalah mempersiapkan dana pensiun di hari tua nanti, atau di masa depan, bahkan lebih baik lagi apabila kita bisa pensiun dini alias mengalami financial freedom sebelum berusia 55 tahun. Dengan kondisi tersebut, biar uang yang bekerja untuk kita.
Namun alasan utama investasi adalah adanya inflasi. Melalui investasi yang tepat dan cermat, nilai uang kita tidak akan tergerus jumlahnya karena inflasi. Hal ini, investasi biasanya dibarengi oleh tingkat bunga yang cukup tinggi. Selain inflasi, masih banyak alasan-alasan lain untuk berinvestasi, seperti teknologi yang kini sudah serba canggih dan mempermudah kita untuk mengakses laporan investasi, sampai rasa lebih optimis dan percaya terhadap aset yang kita tanamkan dan hasilkan.
Apa yang harus dilakukan untuk memulai investasi?
Sebagai investor pemula, bisa melakukan 3 hal yaitu tujuan, modal, dan risiko diri :
1. Menyusun rencana dan tujuan jangka Panjang
Dengan mengetahui kapan kita ingin mendapatkan keuntungan, kita akan tahu berapa dana yang harus dikeluarkan dan jenis produk investasi yang harus kita ambil.
2. Atur besaran dana yang ingin diinvestasikan
Persentase besaran dana yang dapat dikeluarkan untuk investasi berkisar berkisar 20%-40% dari pendapatan yang didapat. Sebelum melakukan investasi pastikan bahwa kebutuhan primer sudah tercukupi. Kamu bisa menggunakan Jenius untuk memudahkan dalam mengatur keuangan kamu.
Jenius adalah sebuah aplikasi perbankan digital. Aplikasi ini membantu penggunanya melakukan aktivitas finansial seperti menabung, bertransaksi, atau mengatur keuangan serta memungkinkan nasabah untuk memiliki rekening bank
3. Risiko diri
Pilih produk investasi yang tepat sesuai dengan kesanggupan dana yang kita miliki dan kenali risiko dari produk invest tersebut.
Jenis Investasi yang cocok untuk anak muda
1. Emas
Sampai sekarang investasi emas masih menjadi investasi yang populer di masyarakat. Jika dibandingkan dengan investasi lainnya, investasi emas tergolong sebagai investasi yang mudah dicairkan.
2. Reksa dana
Investasi ini pasti sering kita dengar karena cocok untuk investor yang punya modal kecil, yang dapat dilakukan mulai dari 50ribu. Di investasi Reksa dana, dana investasi yang terkumpul dari para investor akan dikelola oleh manajer investasi. Resiko kerugian ataupun keuntungan yang didapatkan akan dibagi secara rata kepada seluruh investor. Kalian bisa kunjungi BIBIT. Bibit menempatkan uang kamu ke portofolio reksa dana secara cerdas dan tanpa ribet.
3. Saham
Investasi saham adalah bukti bahwa kita turut menyertakan modal di dalam suatu perusahaan. Nggak perlu modal besar untuk berinvestasi saham dan memiliki bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan atau badan usaha mulai dari 100ribu sudah bisa mulai invest saham.
Sebagai pemilik perusahaan, kita akan mendapatkan pembagian hasil deviden secara berkala. Meskipun punya potensi mendapatkan keuntungan yang nggak terbatas, resiko dalam berinvestasi saham sangat tinggi karena harga saham bisa naik ataupun turun setiap saat.
Dengan demikian, Pilih investasi dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan.
Kira-kira itulah perbedaan antara menabung dan investasi. Sebagai saran, mungkin alangkah lebih baiknya jika kamu menerapkan kedua untuk mencapai kehidupan finanacial yang lebih independen. gimana pengalaman kalian berinvestasi, tulis di kolom comment ya! Thankyou for reading.
Mantep nih, sukses selalu Kak.
BalasHapusterimakasih kak, sukses juga buat kakaknya
BalasHapus